Sejarah Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah)

by - Februari 12, 2015

Museum Gajah yang biasa dikenal oleh banyak orang ini memiliki nama resmi Museum Nasional. Dan sudah berdiri selama 237 tahun silam. Museum ini diberi julukan gajah karena berawal dari patung gajah yang berada di depan museum. Arca tersebut adalah hadiah pemberian dari Raja Thailand yang bernama Chulalongkorn pada tahun 1871.
Sedangkan untuk latar belakang berdirinya museum ini berawal dari ilmuwan Belanda yang memberi nama Bataviaasch Cenootschap Van Kunsten En pada tanggal 24 April 1878. Beliau memberikan sebuah hadiah gedung yang dikenal Toko Merah yang berada di Kota Tua Jakarta. Toko merah tersebut menjadi tempat mengumpulkan barang bersejarah, namun semakin banyaknya koleksi barang bersejarah tersebut, maka penampungan barang koleksi jadi berkurang, dan membutuhkan tempat penyimpanan lain. maka dibangun lagi gedung baru yang dahulu bernama Majapahit 3 pada tahun 1811. Majapahit 3 juga lama-lama kurang untuk menampung barang koleksi, maka pada tahun 1862 dibangunlah gedung Museum Nasional ini.

Peresmian dari gedung museum nasional ini dilakukan pada tahun 1862, dan pertama kali dikenalkan ke umum pada tahun 1868. Museum Nasional ini juga mengalami beberapa kali perubahan nama, berawal dari nama Batavia, lalu berubah menjadi Lembaga Kebudayaan, Literatur Society dan Pusat Kebudayaan.
Setelah diserahkan ke bangsa Indonesia pada tanggal 17 September 1962 namanya berubah menjadi Museum Pusat, dan diperluas lagi menjadi Museum Nasional pada tanggal 28 Mei 1979 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada zaman tersebut.
Didalam museum ini menyimpan 142000 koleksi barang bersejarah, seperti barang prasejarah, arkeologi, keramik asing, mata uang, sejarah dan etnografi. Setiap barang bersejarah ini dipamerkan di gedung lama dari museum ini.

Writer : dwi astina sari
Sumber : sumbernews.com
Sumber Gambar : Google.com


You May Also Like

0 komentar