[Life Story] Prolog "How you live your life"

by - Oktober 30, 2018


Masa-masa didalam kehidupan adalah waktu-waktu yang harus kita nikmati, karena setiap masanya memiliki pengalaman, kenangan dan ceritanya sendiri. Masa kehidupan ini akan terus dijalani dan setiap orang yang menjalani akan mengalami masa-masa tersebut sesuai dengan gaya kehidupannya mereka masing-masing. Banyak yang tidak merasakan pengalaman yang sama dengan orang lain dan tidak memiliki cerita kehidupan yang sama, ini tergantung bagaimana gaya orang tersebut dalam menjalani masa-masa kehidupannya.
Dimulai dari masa-masa kecil yang kita habiskan dengan bermain canda ria dengan teman-teman sekitar rumah, pengalaman yang dirasakan anak-anak pada umumnya adalah keluar di sore hari saat ibu, nenek atau babysitter selesai memandikan dan anak-anak keluar dengan bedak cemong-cemong di mukanya. Kadang ada ibu-ibu yang sekalian menyuapi anaknya dan sekalian bergosip dengan ibu-ibu yang lainnya, entah dahulu sepertinya jam 5 mendekati maghrib sudah dijadikan jam makan malam oleh ibu-ibu ini. Kebiasaan ini terjadi baik di daerah perkampungan atau di perumahan--komplek--, maka sore hari menjadi jam ramai saat daerah tersebut masih banyak anak-anak kecil. Anak-anak yang keluar bermain dengan cemong-cemong diwajahnya bertahan hingga usia 5-6 tahun atau belum memasuki masa-masa sekolah dasar. Masa inilah dimana kita hanya mengenal kebahagiaan dengan bermain, masa dimana bekal mie goreng yang sudah ngembang dan berbentuk kotak menyesuaikan kotak bekal, tapi apakah semuanya merasakan hal yang sama? Mungkin tidak. Pasti ada yang tidak merasakan cemong diwajahnya yang dibuat oleh ibunya sendiri atau tidak pernah disuapi oleh ibunya, bahkan dibuatkan bekal mie goreng. Cerita lain seperti apa yang dirasakan oleh orang lain, hal yang mungkin kita pertanyakan, masa kecil seperti apa yang kalian rasakan.
Tidak hanya melihat anak kecil yang bermain di sore hari. Jika dilihat dari perspektif orang tuanya, pada sore hari mungkin jadi waktu mereka untuk bersosialisai dengan para tetangga, hal ini tentu hanya bisa dirasakan oleh ibu-ibu yang tidak berkarier atau bekerja. Banyak ibu-ibu yang bekerja dan menitipkan anaknya kepada sang ibu--nenek-- atau babysitter, hal ini salah satu pilihan hidup mereka, apakah mereka bisa memiliki cerita yang sama dengan ibu-ibu yang hanya menjalani kehidupan dirumah? Pasti berbeda, mereka mungkin tidak punya cerita mengantar dan menunggu anak-anaknya di PAUD atau playground, bergosip dan bercengkrama dengan orang tua lainnya, membuatkan bekal dan tidak merasakan rebutan bangku pada saat hari pertama masuk SD. Tapi apakah semua ibu berkarier tidak memiliki cerita itu? Belum tentu juga, mereka pasti ingin memiliki cerita yang sama dengan ibu-ibu lainnya. Mereka ingin memiliki pengalaman yang berharga dalam mendidik dan mengasuh anaknya sekaligus berkarier. Hal inilah tergantung bagaimana kita menjalani kehidupan kita "How you live your life".
Setiap masa-masa kehidupan menjadi titik yang berarti bagi kita, tergantung bagaimana kita memilih untuk membangun sebuah cerita didalam kehidupan kita.

You May Also Like

0 komentar